Kunci Sukses Bisnis Ritel Saat Pandemi

by | Jun 27, 2022

Daya Qarsa dalam program Youtube-nya “Daya Qarsa Executive Talk” di episode tiga yang dibawakan oleh Septian Waluyan, Associate Partner Daya Qarsa, mewawancarai Bahrun Afriansyah selaku Vice President Marketing PT Paragon Technology and Innovation, membahas upaya bisnis dalam menavigasi tren dan tantangan dalam produk konsumen ritel di Indonesia. 

Bisnis ritel adalah salah satu industri yang jumlahnya terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Industri ini menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional baik pada sisi konsumsi dan perdagangan. Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia, banyak bisnis ritel yang terdampak sehingga menutup usaha ataupun mengubah strategi bisnisnya.

Menurut Bahrun, walaupun tidak sedikit bisnis ritel yang tutup, terdapat pula beberapa sektor yang tetap bisa bertumbuh selama pandemi. Secara keseluruhan, Bahrun melihat baik pertumbuhan tersebut karena pandemi telah membuka kesempatan menciptakan produk-produk baru untuk masyarakat. Menurutnya, persaingan pasar semakin seru karena banyak pemain baru hingga lama yang menghadirkan cara baru dan unik yang  mendorong dalam membesarkan pasar. “Pasar bisa grow lebih cepat lagi. Dulu yang tidak terekspos, sekarang telah dikenal luas. Ada new category users karena ada produk baru,” kata Bahrun.

Produk kecantikan yang bermunculan selama pandemi tentu menghadirkan tantangan baru bagi PT Paragon Technology and Innovation. Namun, perusahaan telah beradaptasi dan menciptakan ide serta inovasi baru untuk menawarkan solusi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Menurut Bahrun, perusahaan harus memiliki values yang kuat dan menerapkannya dalam produk serta diri/individu yang akan mempengaruhi cara kita bekerja. Berbagai tren yang muncul selama pandemi tidak selalu menjadi satu-satunya strategi yang harus digunakan, tetapi harus mengedepankan manfaat produk bagi konsumen.

Sebuah contoh, di Paragon terdapat values kebermanfaatan dan ketuhanan sehingga cara bekerja karyawan dan produk yang dihasilkan harus bermanfaat dan bertujuan baik. Perusahan tidak menciptakan produk yang bertentangan dengan kemanusiaan atau tidak bermanfaat sehingga values tersebut cukup memberikan arahan bagi karyawan paragon dalam bekerja. Bahrun mengatakan bahwa bekerja bukan sekedar mengejar materi, tetapi juga mengejar kepuasan diri dalam menghasilkan produk bermanfaat. “Working with the purpose.”

Faktor Kesuksesan Bisnis Ritel

Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag), saat ini bisnis ritel telah kembali menunjukkan peningkatan yang didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat sejalan dengan pelonggaran mobilitas serta kasus COVID-19 yang melandai. Lalu, bagaimana strategi Paragon dalam mempertahankan kesuksesan bisnisnya selama pandemi?

Kunci Sukses Bisnis Ritel oleh Daya Qarsa

  1. Produk harus berkualitas
    Produk adalah salah satu elemen terpenting dalam pemasaran yang dapat mempengaruhi pertumbuhan bisnis. Produk-produk Paragon telah diakui di pasar sebagai salah satu yang memiliki kualitas terbaik di Indonesia. Menurut Bahrun, selain kualitas produk yang baik, harga juga harus dapat diterima oleh target konsumen. Dengan terus membuat produk yang relevan maka produk bisa bertahan dan terus digunakan oleh konsumen. Kuncinya adalah pada kualitas, harga, dan relevansi produk di pasar.
  2. Perkembangan Research & Development (R&D)
    Di dalam berbagai industri, khususnya dunia kecantikan, perkembangan R&D cukup cepat. Ingredient baru, solusi baru, dan teknologi baru terus berkembang. Hal ini membuat formula produk harus selalu ditingkatkan agar tetap kekinian, relevan, dan mungkin dapat semakin efektif dalam menjawab permasalahan konsumen.

  3. Inovasi dalam strategi & produk
    Poin ini menjadi faktor yang sangat penting karena pandemi cukup memberi dampak bagi bisnis Paragon. Perusahaan memiliki produk-produk kecantikan yang cukup didominasi oleh make-up. Saat pandemi, masyarakat bekerja dari rumah sehingga penggunaan kosmetik pun berkurang. Di sisi lain, kategori produk skin care masih memiliki pertumbuhan yang baik karena saat beraktivitas di rumah, masyarakat memiliki waktu lebih untuk merawat diri daripada masa sebelumnya.

Kemudian, perusahaan melihat terdapat fenomena internet yang meningkat tajam selama pandemi. Tren e-commerce pun meningkat karena penetapan PPKM yang membuat masyarakat menghindari kerumunan sehingga melakukan belanja online. Melihat fenomena dan kesempatan ini, perusahaan memperkuat divisi e-commerce untuk membuat produk-produk tersedia di e-commerce. Hasilnya, upaya ini memberikan kontribusi yang meningkat cukup signifikan. Selanjutnya, hingga saat ini banyak konsumen yang mencari produk Paragon melalui e-commerce. 

Kunjungi artikel Daya Qarsa lainnya yang membahas seputar digitalisasi perbankan, digitalisasi UKM, perusahaan milik keluarga, dan topik lainnya!

 

Related Article